Skip to main content

Budayakan Menulis


Anda pasti mengenal Bung Karno, Beliau adalah Presiden pertama kita, yang tersohor tidak hanya di negeri namun sampai kemancanegara. Ternyata Beliau adalah orang yang sangat rajin menulis entah itu dalam buku diarynya atau dalam buku catatan hariannya.

Tidak hanya Bung Karno banyak sekali tokoh besar yang memiliki kebiasaan menulis . Tulisan itu menjadi salah satu pijakan bagi penulis biografi para tokoh tersebut. Mahatma Gandhi, JF Kennedy, Ronggowarsito, RA Kartini, dan masih banyak lagi tokoh yang rajin menulis. Catatan-catatan itulah yang akhirnya membuat kita mengenal pemikiran, gagasan dan pribadi mereka.

Tentu saja mereka tidak punya banyak waktu untuk menulis, tapi mereka tetap menulis. Tulisan-tulisan pendek dalam lembar-lembar buku harian itu barangkali hanya sebagai ‘tempat sampah’ untuk menuangkan kekesalan, ide yang tertunda, pikiran yang melintas atau apa saja. Bisa jadi tulisan-tulisan itu kadang mereka buka dan baca untuk refleksi diri, melihat lagi apa yang belum mereka capai, mengingatkan lagi apa yang mungkin terlupa.

Kebiasaan menulis di dunia pendidikan memiliki nilai yang sangat penting. Bukan sekadar untuk mendorong lahirnya pemikir-pemikir yang brilian, kritis, dan cerdas, hal itu juga akan memberikan kontribusi yang positif bagi pembangunan masyarakat yang lebih baik. Namun tampaknya hal itu belum tumbuh dengan baik. Terbukti, orang-orang dari kalangan pendidikan yang aktif menulis di media cetak misalnya, bisa dikatakan hanya orang-orang itu saja. Penulis-penulis baru nyaris tidak terlihat. Kalaupun ada, sangat terbatas.

Kebiasaan menulis di dunia pendidikan sebenarnya telah dikenalkan sejak dini. Pada jenjang pendidikan dasar dan menengah, pada umumnya pembelajaran bahasa, baik Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, maupun Bahasa Daerah, diarahkan pada bagaimana membangun kemampuan peserta didik dalam mendengarkan, berbicara, membaca, dan menulis. Bahkan pada tingkat pendidikan yang lebih tinggi, peserta didik mulai diwajibkan membuat makalah, paper, kertas kerja, hingga laporan penelitian atau laporan ilmiah.

Jangan menyepelekan kebiasaan menulis karena banyak orang-orang beranggapan menulis adalah suatu kegiatan yang membosankan, tidak ada manfaatnya sehingga menjadi malas untuk menulis. Namun jika kita melihat para tokoh-tokoh besar diatas mereka dapat menjadi sukses karena mereka rajin menulis maka kita harusnya dapat mengikuti jejak mereka supaya menjadi sukses.

Jika kita memliki ide namun tidak ditulis atau dinyatakan maka ide tersebut akan hilang begitu saja tanpa dapat terwujud. Kebiasaan menulis harusnya kita tingkatkan dan pertanyaan yang muncul saat kita akan memulai menulis adalah bagaimana agar dapat menulis dengan lancar ?

Salah satu jawaban pamungkas yang saya berikan untuk penulis pemula bila menanyakan bagaimana cara agar lancar menulis adalah: Jangan pikirkan teori bagaimana agar dapat lancar menulis dulu, tapi cobalah menulis dahulu sebanyak-banyaknya baru lihat teori dari situ kita dapat belajar tulisan mana yang baik dan kurang baik.

Jika sudah demikian maka seterusnya kita dapat menghasilkan karya tulis yang bagus dan dapat dipublikasikan kepada orang laen entah itu keluarga kita, teman kita, dan semua orang didunia bisa menikmati karya kita dengan membacanya.

Menulis memiliki banyak sekali manfaat jika kita ingin mengejar gelar pendidikan pasti kita dituntut untuk membuat suatu karya tulis misalnya untuk serjana S1 harus dapat membuat skripsi, lalu mebuat tesis untuk lulus sebagi S2 dan Disertasi untuk mendapatkan gelar S3. Semua itu harus diawali dengan menulis mulai dari cara pengumpulan data dan referensi, data percobaan, dan seterusnya sampai selesai karya tulis itu.

Jika kita tidak terbiasa untuk menulis pastilah akan sulit untuk menyelesaikan sebuah skripsi,tesis maupun disertasi. Karena banyak sekali mahasiswa yang belum lulus hanya karena masalah skripsi yang belum selesai karena mereka tidak terbiasa untuk menulis jadi banyak diantara mereka yang sudah sampai lebih dari semester 8 namun belum dapat lulus.

Intinya adalah menulis yang banyak dulu, baru lihat teori. Berlatih dulu yang banyak, baru baca teori. Dan perbaiki tulisan anda dengan teori itu. Lakukanlah dengan konsisten dan keyakinan bahwa anda bisa menjadi mahir menulis ketika anda rajin dan konsisten. itu adalah pesan yang bagus untuk penulis pemula.

(muslim budi prasetyo)

Comments

Popular posts from this blog

Macam - macam Tang (Pliers)

Macam-macam Tang atau Pliers Alat perkakas atau handtool satu ini sudah tidak asing lagi baik orang bengkel atau bahkan orang yang dirumahpun pasti pernah menggunakan tang. Tang ( plier ) adalah alat yang terdapat 2 penjepit ( jaws ) pada ujungnya yang berfungsi sebagai penjepit suatu benda, bisa juga digunakan untuk memotong atau membentuk kawat atau plat yang tipis ( bending ). Pliers terbagi dalam berbagai jenis dan bentuk sesuai dengan fungsinya masing-masing, beberapa diantaranya adalah: 1. Combination pliers Jenis ini pada bagian rahang atau jaw -nya dapat diatur sesuai dengan  dimensi benda (sampai batas tertentu). Alat ini bisa digunakan untuk menjepit benda dan bisa juga untuk memotong kawat.                         2. Diagonal cutting pliers Pada bagian jaw jenis ini terdapat sisi potong yang sangat berguna untuk memotong kawat-kawat baja ataupun plat-plat tipis. 3. Long-round nose pliers Jenis ini mempunyai bentuk jaw yang memanjang dan t

Mencari nilai P diketahui G dan mencari A diketahui G

Dalam mata kuliah Ekonomi Teknik maka kita akan diajarkan untuk menghitung nilai uang untuk masa sekarang atau masa yang akan datang, metode penghitungannyapun beragam salah satunya yang akan kita bahas dibawah ini A. Hubungan antara P dengan G Dalam metode ini kita dapat menghitung nilai sekarang dari sebuah investasi dengan adanya cash flow baik benefit ataupun cost yang akan didapat dikemudian tahun selama masa investasi tersebut dilakukan.  Untuk dapat memahaminya lebih baik langsung saja kami berikan contoh soalnya. 1. Pabrik kaleng berhasil menjual produknya mencapai 45 0 juta rupiah per tahun, ke depan direncanakan kenaikan penjualan kaleng rata-rata akan mencapai 25 juta rupiah per tahun. Jika suku bunga berjalan rata-rata 5% /tahun, hitunglah nilai ekuivalen Presentnya (P) ditahun ke-10 ? Jawab : Diketahui : A = 450 Juta G = 25 Juta I = 10% n = 5 ditanya : P = ? penyelasaian : P = P1 + P2    = A (P

Sejarah Kaleng Sebagai Teknologi Pengemasan Makanan

Jika kita berbelanja diswalayan atau supermarket bahkan warung-warung pasti kita akan menemukan makanan atau minuman yang tersedia dalam kemasan  kaleng. Mulai dari berbagai macam minuman seperti minuman berkarbonasi, minuman isotonik, minuman penambah energi, kopi, susu, sampai minuman beralkohol semua dikemas dalam kemasan kaleng. Tidak hanya minuman saja yang dikemas dengan kaleng namun ada juga makanan yang dikemas dengan kaleng seperti permen, kreripik, kue, sarden, tuna, kornet dan masih banyak lagi yang lain seperti semprotan pembasmi serangga, cairan-cairan kimia juga ada yang dikemas dengan kaleng. Sejarah ditemukannya kaleng sebagai wadah atau tempat penyimpanan makanan itu dimulai dari kekalahan bala tentara Kaisar Napoleon dalam revolusi Perancis pada tahun 1795, yang mana kekalahan yang terjadi diakibatkan karena kekurangan bahan makanan atau makanan yang layak untuk dikonsumsi. Dulu persediaan bahan makanan para tentara hanya disimpan dalam karung dan peti y